Rabu, 15 Februari 2017

TRADISI

Mar 7:6-8
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."


Mengapa Yeshua mengatakan hal ini?
Tentunya Yesus tidak asal bicara. Semua perkataan-Nya mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.


Mari kita baca ayat Alkitab itu dari ayat pertama, dalam Markus 7 tsb.

Ayat 1-2
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

Tangan Najis adalah tangan yang tidak dibasuh.
Apakah ini Aturan / Instruksi dari Tuhan ?
Tidak. Dari mana kita tahunya ?
Ayat selanjutnya.


Ayat 3-4
Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.

Jadi, aturan mencuci tangan sebelum makan adalah aturan tradisi Yahudi yang diciptakan oleh orang -orang Farisi tsb.
Bukankah mencuci tangan sebelum makan itu baik?
Ya.
Tetapi, Tuhan Yesus menegur mereka karena mereka lebih mendahulukan aturan tradisi, dan menganggap pelanggaran dari tradisi tersebut sebagai suatu dosa.

Itulah sebabnya mereka bertanya, (lebih tepatnya) mendakwa Tuhan Yesus, mengenai aturan Farisi yang dilanggar oleh murid-murid Nya.

Ayat 5
Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"


DOA CUCI TANGAN





Sewaktu saya berkunjung ke Israel Bulan Desember 2016 yang lalu, disebuah hotel tempat kami menginap di Yerusalem, di ruangan tempat makan pagi, terdapat tempat cuci tangan khusus Yahudi Ortodox. Saat mencuci tangan, mereka akan mengucapkan "doa cuci tangan".
Saya foto tempat cuci tangan tsb, dan anda bisa melihatnya bahwa aturan cuci tangan tersebut tetap dipegang oleh orang Yahudi (Ortodox) sampai hari ini.


Karena pertanyaan itulah maka Tuhan Yesus menghardik mereka pada ayat 6 s/d 8 diatas. (baca lagi..)
Ayat 10-13 merupakan "sambungan" hardikan Tuhan Yesus yang membongkar kemunafikan orang Farisi, yang lebih mementingkan aturan adat istiadat dibanding kan dengan aturan Tuhan.

Mari kita lihat keadaan sekarang.
Kel 20:4-6
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.


Bila kita teliti kata per kata dari ayat ini, kita bahkan tidak boleh membuat patung Yesus, lalu kita sujud didepan patung itu !
Anda membuat makam orang tua anda, dan membuat patungnya untuk menghormati beliau. Lalu anda mengambil sikap hormat, bahkan tidak jarang, sujud didepan patung itu.
Sepertinya tidak apa-apa, tetapi, sesungguhnya itu adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan.


Dalam banyak hal, pelanggaran atas Firman Tuhan ini tetap dilakukan, karena adat istiadat secara tidak sadar, mempunyai kedudukan diatas Firman Tuhan.
Disinilah faktor adat istiadat itu mengalahkan aturan Tuhan.
Tentunya tidak terbatas pada masalah patung.

 
Bila anda lebih mendahulukan adat istiadat anda, bahkan mengganggap hal itu sebagai "mandatory" - harus dilakukan, kalau tidak dilakukan maka itu Tabu, tidak beradat, dsb, sementara anda enteng-enteng saja melanggar Firman Tuhan, maka cerita pada Markus 7 adalah pesan yag paling tepat untuk hal tersebut.


Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!
(Mar 7:16)

GBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar